Hidrologi Teknik (Judul asli: Engineering hydrology) | EM Wilson (terjemahan : MM Purbohadiwidjoyo) | Penerbit ITB | 1993 (Edisi Keempat) | Bahasa Indonesia | 328 h | pdf | 14.09 MB | ISBN : 979-8001-88-5 | Ilmu hidrologi berhubungan dengan keterdapatan dan pergerakan air di atas dan melalui permukaan bumi. Ilmu itu berhubungan dengan berbagai bentuk kelengasan yang ada, dan beralihnya wujud zat cair, zat padat dan bentuk gas itu di udara dan di lapisan permukaan daratan. Ilmu itu pun menyangkut lautan-sumbernya dan kumpulan semua air yang memberi hidup di planet ini. Pada dasarnya hidrologi adalah suatu ilmu yang bersifat menafsirkan. Melakukan percobaan dibatasi oleh ukuran kejadian di alam; yang diteliti sederhana saja dengan akibat yang bersifat khusus. Persyaratan mendasarnya berupa data yang diamati dan diukur mengenai semua segi pencurahan, pelimpasan, penelusan, pengaliran sungai, penguapan, dan seterusnya. Dengan data itu dan pemahaman tentang bidang pengetahuan yang berbatasan yang banyak itu, seorang hidrologiwan yang terampil dapat memberi jalan keluar bagi banyak masalah keteknikan yang timbul.
Judul Buku
:
Hidrologi Teknik (Judul asli: Engineering hydrology)
Penulis
:
EM Wilson
terjemahan : MM Purbohadiwidjoyo
terjemahan : MM Purbohadiwidjoyo
Penerbit
:
Penerbit ITB
Tahun
:
1993 (Edisi Keempat)
Bahasa
:
Bahasa Indonesia
Halaman
:
328 h
Format File
:
pdf
Ukuran File
:
14.09 MB
Ilmu hidrologi berhubungan dengan keterdapatan dan pergerakan air di atas dan melalui permukaan bumi. Ilmu itu berhubungan dengan berbagai bentuk kelengasan yang ada, dan beralihnya wujud zat cair, zat padat dan bentuk gas itu di udara dan di lapisan permukaan daratan. Ilmu itu pun menyangkut lautan-sumbernya dan kumpulan semua air yang memberi hidup di planet ini.
Pada dasarnya hidrologi adalah suatu ilmu yang bersifat menafsirkan. Melakukan percobaan dibatasi oleh ukuran kejadian di alam; yang diteliti sederhana saja dengan akibat yang bersifat khusus. Persyaratan mendasarnya berupa data yang diamati dan diukur mengenai semua segi pencurahan, pelimpasan, penelusan, pengaliran sungai, penguapan, dan seterusnya. Dengan data itu dan pemahaman tentang bidang pengetahuan yang berbatasan yang banyak itu, seorang hidrologiwan yang terampil dapat memberi jalan keluar bagi banyak masalah keteknikan yang timbul.
Gerakan air yang berdaur dari lautan ke atmosfer dan dari sana karena pencurahan ke bumi, tempat air itu berkumpul, disebut daur hidrologi. Urutan peristiwa yang berdaur seperti itu memang terjadi, tetapi tidak sesederhana itu. Pertama, daur itu mungkin pada berbagai tahapan membuat jalan pintas, misalnya curahan dapat terjadi langsung di lautan, danau atau jalan air. Kedua, tidak ada keseragaman waktu yang terpakai oleh daur itu. Pada waktu ada kekeringan mungkin daur itu ternyata terhenti sama sekali, dan selama banjir tampak berlangsung terus. Ketiga, kehebatan dan kekerapan daur itu bergantung pada geografi dan iklim, karena yang menyebabkannya bekerja adalah penyinaran matahari yang berbeda-beda, bergantung pada garis lintang dan musim sepanjang tahun. Akhirnya, berbagai bagian daur itu mungkin menjadi cukup rumit (banyak liku-likunya) dan manusia hanya mampu mengendalikan sedikit pada bagian terakhirnya, ketika air sudah jatuh di bumi dan menempuh jalannya kembali ke lautan.
DAFTAR ISI
Daftar Isi
Prakata dari Penerbit
Sanwacana
Takarir
1Pendahuluan
1.1.
Ilmu Yang Berhubungan
1.2.
Daur Hidrologi
1.3.
Kekayaan Air Pada Bumi
1.4.
Hidrologi Sebagaimana Diterapkan Dalam Rekayasa
2Data Meteorolog
2.1.
Cuaca dan Iklim
2.2.
Kelembapan
2.3.
Suhu
2.4.
Penyinaran
2.5.
Angin
2.6.
Pencurahan
2.7.
Bentuk Curahan Selain Hujan
2.8.
Peluasan dan Penafsiran Data
2.9.
Peluang Curahan Terbesar (PCT)
3Penguapan dan Pemeluhan
3.1.
Faktor Meteorologi
3.2.
Pemeluhan
3.3.
Cara Menaksir Penguapan
3.4.
Penguapan Dari Permukaan Daratan Dengan Menggunakan Nilai Penman Eo
3.5.
Rumus Thornthwaite Untuk Penguappeluhan
3.6.
Pengukuran Langsung Dengan Kancah Penguap
3.7.
Pemakaian Habis
4Peresapan dan Penelusan
4.1.
Daya Resap Tanah
4.2.
Berbagai Faktor Yang Berpengaruh Terhadap fc
4.3.
Cara Menentukan Daya Resap
4.4.
Kelengasan Tanah
5Air Tanah
5.1.
Keterdapatan Air Tanah
5.2.
Beberapa Faktor Yang Berpengaruh
5.3.
Pengaliran Air Tanah
5.4.
Menyadap Air Tanah
5.5.
Serahan Sumur
5.6.
Mengupas Uji Pompa
6Limpasan Permukaan
6.1.
Masalah Keteknikan Yang Bersangkutan
6.2.
Ciri DAS dan Pengaruhnya Terhadap Limpasan
6.3.
Faktor Iklim
6.4.
Penasaban Curah Hujan/Limpasan
6.5.
Lengkung Tarafan Aliran: Penentuan, Penyesuaian dan Peluasannya
6.6.
Volum dan Jujuh Limpasan
6.7.
Menaksir Limpasan Rataan, Qm
7Analisis hidrograf
7.1.
Pesusun Hidrograf Alami
7.2.
Saham Aliran Dasar Kepada Luahan Sungai
7.3.
Memisahkan Aliran Dasar dan Limpasan
7.4.
Menilai Aliran Dasar
7.5.
Hidrograf Satuan
7.6.
Hidrograf Satuan Dari Berbagai Jujuh
7.7.
Hidrograf Satuan Sebagai Sebaran Persen
7.8.
Penurunan Hidrograf Satuan
7.9.
Hidrograf Satuan dari Badai Rumit atau Badai Masa-Ganda
7.10.
Hidrograf Satuan Sesaat
7.11.
Hidrograf Satuan Sintesis
7.12.
Hidrograf Satuan Sintesis dari Ciri DAS Dengan Cara FSR
7.13.
Penggunaan Hujan Pada Hidrograf Satuan
8Melacak Banjir
8.1.
Pendahuluan
8.2.
Persamaan Penyimpanan
8.3.
Pelacakan Waduk
8.4.
Melacak Alur Sungai
8.5.
Cara Pelacakan Grafik
8.6.
Hidrograf Satuan Sintesis Dari Pelacakan Banjir
9Prakiraan Hidrologi
9.1.
Pendahuluan
9.2.
Beberapa Rumus Banjir
9.3.
Analisis Kekerapan
9.4.
Cara FSR Untuk Memprakirakan Q dan QT Untuk DAS Yang Tak Tersukat
9.5.
Membangkitkan Data Sintesis
9.6.
Khuluk Berdaur Gejala Hidrologi
10llidrologi Perkotaan
10.1.
Pendahuluan
10.2.
Penggunaan Cara Kesebandingan
10.3.
Cara Hidrograf
11Lengkung Pertumbuhan Kekerapan Banjir Internasional
11.1.
Penelitian Banjir Sedunia
11.2.
Simpulan Umum
12Patokan Meripta
12.1.
Analisis Risiko
12.2.
Memilih Masa Ulang Ripta Dengan Mempertimbangkan Umur Ripta dan Peluang Untuk Menjumpai Aliran Ripta Selama Umur Itu
12.3.
Memilih Nilai Ripta Kejadian Langka
Senarai Kata dan Istilah
Penjurus
Download Link :
2 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih...