| Desain Konstruksi Plat & Rangka Beton Bertulang dengan SAP2000 versi 9 | Handi Pramono & Rekan | Andi Offset | 2007 | Bahasa Indonesia | 190 hal | pdf | 12.66 MB | ISBN : 979-763-845-6 | SAP2000 masih merupakan software terdepan dalam Aplikasi Teknik Sipil. Buku Desain Konstruksi Plat dan Rangka Menggunakan SAP2000 versi 9 ini, sangat cocok bagi anda yang ingin lebih memahami program SAP2000. Disajikan dengan ringkas dan banyak contoh mulai dari nol, diharapkan Anda tidak akan mengalami kesulitan dalam mempelajari Desain Struktur menggunakan SAP2000. | Buku ini, membahas tentang : Teori Umum Plat; Plat Horizontal dengan Beban Titik; Dinding Penahan Air; Flat Slab 12 Pias 4m x 8m; Editing Flat Slab 12 Pias 4m x 8m; Flat Plate Building 3D; Distribusi Beban Plat pada Balok; Beban Slab Building 12 Pias 4 x 8; Editing Beam-Slab Building dengan Balok Anak; Beam Slab Building 3 Lantai; Balok di Atas Fondasi Elastis; Menggambar Model Struktur Dome / Kubah; dan Struktur Plat Lengkung Barrel Vaulted. |
Penulis
:
Handi Pramono & Rekan
Penerbit
:
CV. Andi Offset
Tahun
:
2007
Bahasa
:
Bahasa Indonesia
Halaman
:
190
Format File
:
pdf
Ukuran File
:
12.66 MB
Free download ebook - Desain Konstruksi Plat & Rangka Beton Bertulang Dengan SAP2000 v.9. SAP2000 masih merupakan software terdepan dalam Aplikasi Teknik Sipil. Buku Desain Konstruksi Plat dan Rangka Menggunakan SAP2000 versi 9 ini, sangat cocok bagi anda yang ingin lebih memahami program SAP2000. Disajikan dengan ringkas dan banyak contoh mulai dari nol, diharapkan Anda tidak akan mengalami kesulitan dalam mempelajari Desain Struktur menggunakan SAP2000.
TEORI UMUM PLAT
A.
Jenis Plat
1.
Plat Satu Arah
Plat Satu Arah adalah plat yang tertumpu di salah satu sisinya atau di kedua sisi berhadapan.
a.
Plat dengan satu tumpuan (plat overstek)
- Plat-plat beton penahan sinar matahari beton di atas jendela.
- Plat pondasi (footplate).
- Plat tangga layang (khusus).
b.
Plat dengan 2 (dua) dukungan.
- Plat tertumpu bebas di dua sisinya seperti plat penutup selokan.
- Plat terjepit elastis/penuh di dua sisinya (misalnya plat tangga).
- Gabungan dari 2 sistem dukungan di atas (terjepit di satu sisi dan bebas di sisi satunya) seperti plat dengan bordes yang menumpu di atas dinding.
2.
Plat Dua Arah
Plat Dua Arah bisa dibedakan menjadi beberapa macam, seperti :
a.
Plat yang menumpu di 4 (empat) sisinya.
- Tertumpu kaku di empat sisinya.
- Tertumpu bebas di empat sisinya.
- Keempat sisi tertumpu kaku dan bebas.
b.
Plat yang tertumpu di 3 (tiga) sisinya.
- Tertumpu kaku di 3 sisinya.
- Tertumpu bebas di 3 sisinya.
- Ketiga sisi tertumpu kaku dan bebas.
c.
Plat yang tertumpu di 2 sisinya tapi tidak berhadapan.
B.
Macam Plat Sesuai Dukungannya.
Asumsi umum yang digunakan adalah dengan menganggap beban plat terbagi oleh jumlah balok yang mendukungnya.
Jika plat hany didukung oleh 2 balok berhadapan maka plat adalah plat 1 arah. Jika balok didukung oleh 4 buah balok maka plat merupakan plat 2 arah dengan beban "amplop".
Plat bisa terletak pada beberapa dukungan seperti :
- Pada Kolom.
- Pada Balok.
- Pada Dinding atau sejenisnya.
Dalam teori struktur, macam tumpuan plat/balok, misalnya :
- Tertumpu bebas;
- Terjepit elastis;
- Terjepit penuh;
- Fre (tidak tertumpu).
Plat yang dicor monolit dengan kolom atau balok umumnya diasumsikan terjepit penuh atau terjepit elastis, tergantung seberapa kaku kolom atau balok mampu "memegang" plat.
Plat yang dicor pada dinding atau batu kali harus dianggap tertumpu bebas.
Penjelasan umum mengenai batasan dari jepit elastis, penuh atau bebas :
Penjelasan umum mengenai batasan dari jepit elastis, penuh atau bebas :
1.
Balok / Plat Tertumpu Bebas
Ujum tumpuan akan berputar jika menerima beban. Dengan kata lain, struktur akan langsung jatuh jika dipotong di tengahnya. Pada tumpuan bebas tidak timbul mmomen negatif.
2.
Balok / Plat Terjepit Elastis
Ujung tumpuan akan sedikit berputar jika menerima beban. Dengan kata lain, struktur tidak langsung jatuh jika dipotong di tengahnya (misalnya, didahului oleh retak-retak). Ciri lain dari jepit elastis adalah timbulnya momen negatif (atas tertarik sehingga tulangan ada di atas) tetapi tidak sebesar pada jepit penuh.
3.
Balok / Plat Terjepit Penuh
Ujung tumpuan tidak berputar jika menerima beban. Sebagai konsekuensi dari keadaan tersebut maka akan timbul momen lentur yang besar pada daerah tersebut. Dengan kata lain, struktur akan tetap pada bentuk semula jika dipotong di tengahnya.
Pada jepit penuh, momen negatif (atas tertarik sehingga tulangan ada di atas) lebih besar dibanding dengan momen positif (bawah tertarik/ tulangan di bawah).
4.
Balok / Plat Free (Tanpa Tumpuan)
Pada balok, kondisi free harus diimbangi dengan jepit penuh pada sisi yang lain. Sementara pada plat, kondisi free bisa pada salah satu sisi, dua sisi, atau tiga sisi. Khusus plat dengan tiga sisi free, sisi keeempat harus terjepit penuh, sementara free pada satu atau dua sisi bisa diimbangi dengan tumpuan bebas atau jepit pada sisi yang lain.
Pada model struktur yang lebih kompleks, tumpuan plat tidak selalu mengikuti dukungan umum seperti daftar di atas. Tidak tertutup kemungkinan balok tidak menahan plat tetapi hanya sebagai pengaku saja.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Disclaimer
Daftar Isi
Bab 1 : Teori Umum Plat
1.1.
Jenis Plat
1.2.
Macam Plat Sesuai Dukungannya
Bab 2 : Plat Horizontal dengan Beban Titik
2.1.
Garis Grid dan Gambar Model Struktur
2.2.
Material dan Penampang
2.3.
Beban Titik
2.4.
Analisis Struktur
Bab 3 : Dinding Penahan Air
3.1.
Gambar Model Struktur
3.2.
Pola Tekanan Air
3.3.
Menetapkan Besar Tekanan Air
3.4.
Analisis Struktur
3.5.
Bila Samping Dinding Dipegang
Bab 4 : Flat Slab 12 Pias 4m x 8m
4.1.
Data Plat
4.2.
Analisis Struktur
4.3.
Menambahkan Beban
4.4.
Analisis Struktur Ulang
Bab 5 : Editing Flat Slab 12 Pias 4m x 8m
5.1.
Menambah Ketebalan Plat
5.2.
Analisis Struktur
5.3.
Desain Struktur
Bab 6 : Flat Plate Building 3D
6.1.
Model Struktur
6.2.
Menentukan Material
6.3.
Penampang Rangka dan Plat
6.4.
Beban
6.5.
Analisis Struktur
6.6.
Desain Struktur
Bab 7 : Distribusi Beban Plat pada Balok
7.1.
Umum
7.2.
Beban Trapezium pada SAP2000
7.3.
Menggunakan Model Beam-Slab Building
7.4.
Jika Balok Tidak Seragam
7.5.
Menggunakan Balok Anak
Bab 8 : Beban Slab Building 12 Pias 4 x 8
8.1.
Model Struktur
8.2.
Menentukan Material
8.3.
Mendefinisikan Penampang
8.4.
Pembebanan
8.5.
Analisis Struktur
8.6.
Desain Struktur
Bab 9 : Editing Beam-Slab Building dengan Balok Anak
9.1.
Menghapus Kolom
9.2.
Melakukan Analisis Ulang
9.3.
Desain Struktur
9.4.
Mencari Desain yang Efisien
Bab 10 : Beam Slab Building 3 Lantai
10.1.
Model Struktur
10.2.
Memeriksa Data Penampang
10.3.
Menambahkan Beban Dinding
10.4.
Memeriksa Pembebanan Plat
10.5.
Analisis Struktur
10.6.
Desain Struktur
Bab 11 : Balok di Atas Fondasi Elastis
11.1.
Memilih Model Struktur
11.2.
Mendefinisikan Material
11.3.
Mendefinisikan Penampang Balok
11.4.
Mengaplikasikan Penampang Terdefinisi
11.5.
Beban
11.6.
Menambahkan Dukungan Elastis
11.7.
Analisis Struktur
Bab 12 : Menggambar Model Struktur Dome / Kubah
12.1.
Gambar Silinder
12.2.
Membentuk Setengah Bola pada Silinder
Bab 13 : Struktur Plat Lengkung Barrel Vaulted
13.1.
Gambar Model Struktur
13.2.
Material
13.3.
Sections
13.4.
Beban
13.5.
Analisis Struktur
4 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih...