Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung [SNI 03-1729-2002] | Tim Penyusun | Departemen Pekerjaan Umum | 2002 | Bahasa Indonesia | 215 h | pdf | 2.22 MB | Tujuan tata cara ini adalah untuk mengarahkan terciptanya pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan baja yang memenuhi ketentuan minimum serta mendapatkan hasil pekerjaan struktur yang aman, nyaman, dan ekonomis. Standar ini meliputi persyaratan-persyaratan umum serta ketentuan-ketentuan teknis perencanaan dan pelaksanaan struktur baja untuk bangunan gedung, atau struktur bangunan lain yang mempunyai kesamaan karakter dengan struktur gedung.
Judul Buku
:
Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung [SNI 03-1729-2002]
Penulis
:
Tim Penyusun
Penerbit
:
Departemen Pekerjaan Umum
Tahun
:
2002
Bahasa
:
Bahasa Indonesia
Halaman
:
215 h
Format File
:
pdf
Ukuran File
:
2.22 MB
Maksud Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung ini adalah sebagai acuan bagi para perencana dan pelaksana dalam melakukan pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan struktur baja.
Tujuan tata cara ini adalah untuk mengarahkan terciptanya pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan baja yang memenuhi ketentuan minimum serta mendapatkan hasil pekerjaan struktur yang aman, nyaman, dan ekonomis.
Standar ini meliputi persyaratan-persyaratan umum serta ketentuan-ketentuan teknis perencanaan dan pelaksanaan struktur baja untuk bangunan gedung, atau struktur bangunan lain yang mempunyai kesamaan karakter dengan struktur gedung.
Tata cara ini mencakup:
- ketentuan-ketentuan minimum untuk merencanakan, fabrikasi, mendirikan bangunan, dan modifikasi atau renovasi pekerjaan struktur baja, sesuai dengan metode perencanaan keadaan batas;
- perencanaan struktur bangunan gedung atau struktur lainnya, termasuk keran yang terbuat dari baja;
- struktur dan material bangunan berikut :
- komponen struktur baja, dengan tebal lebih dari 3 mm;
- tegangan leleh ( fy ) komponen struktur kurang dari 450 MPa;
Komponen struktur canai dingin harus direncanakan sesuai dengan ketentuan lain yang berlaku. Bangunan-bangunan yang tidak dicakup dalam 1, 2, dan 3 di atas direncanakan dengan ketentuan lain yang berlaku.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
1.MAKSUD DAN TUJUAN
1.1.
Maksud
1.2.
Tujuan
2.RUANG LINGKUP DAN UMUM
3.ACUAN DAN PERSYARATAN-PERSYARATAN
3.1.
Standar Nasional Indonesia
3.2.
Persyaratan-persyaratan
4.PENGERTIAN
4.1.
Penggunaan material atau metode alternatif
4.2.
Perencanaan
5.MATERIAL
5.1.
Sifat mekanis baja
5.2.
Baja struktural
5.3.
Alat sambung
6.PERSYARATAN UMUM PERENCANAAN
6.1.
Ketentuan umum
6.2.
Beban-beban dan aksi lainnya
6.3.
Keadaan kekuatan batas
6.4.
Keadaan kemampuan-layan batas
6.5.
Keadaan kekuatan dan kemampuan-layan batas dengan percobaan beban
6.6.
Kebakaran
6.7.
Gempa
6.8.
Persyaratan perencanaan lainnya
7.BEBERAPA METODE DALAM ANALISIS STRUKTUR
7.1.
Beberapa metode dalam penentuan gaya-dalam
7.2.
Bentuk-bentuk struktur pada analisis struktur
7.3.
Anggapan dalam analisis
7.4.
Analisis elastis
7.5.
Analisis plastis
7.6.
Analisis tekuk komponen struktur
8.KOMPONEN STRUKTUR LENTUR
8.1.
Perencanaan untuk lentur
8.2.
Kuat nominal lentur penampang dengan pengaruh tekuk lokal
8.3.
Kuat lentur nominal penampang dengan pengaruh tekuk lateral
8.4.
Kuat lentur nominal balok pelat berdinding penuh
8.5.
Kasus-kasus lain
8.6.
Pelat badan
8.7.
Perencanaan pelat badan
8.8.
Kuat geser pelat badan
8.9.
Interaksi geser dan lentur
8.10.
Gaya tekan tumpu
8.11.
Perencanaan pengaku penumpu beban
8.12.
Perencanaan pengaku vertikal
8.13.
Perencanaan pengaku memanjang
8.14.
Daerah panel
8.15.
Pengekang lateral
9.KOMPONEN STRUKTUR TEKAN
9.1.
Perencanaan akibat gaya tekan
9.2.
Kuat tekan rencana akibat tekuk lentur-torsi
9.3.
Komponen struktur tersusun prismatis dengan elemen yang dihubungkan oleh pelat melintang dan memikul gaya sentris
9.4.
Komponen struktur tersusun prismatis dengan elemen yang dihubungkan oleh unsur diagonal dan memikul gaya sentris
9.5.
Komponen struktur tersusun yang tidak mempunyai sumbu bahan
9.6.
Komponen struktur tersusun yang jarak antaranya sama dengan tebal pelat kopel
9.7.
Komponen struktur tak-prismatis dengan gaya tekan sentris
9.8.
Komponen struktur tekan pada struktur rangka batang bidang
9.9.
Kolom pada bangunan portal
10.KOMPONEN STRUKTUR YANG MENGALAMI GAYA TARIK AKSIAL
10.1.
Kuat tarik rencana
10.2.
Penampang efektif
10.3.
Komponen struktur tersusun dari dua buah profil atau lebih
10.4.
Komponen struktur tarik dengan sambungan pen
11.KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT
11.1.
Umum
11.2.
Gaya dan momen terfaktor
11.3.
Komponen struktur dengan penampang simetris yang mengalami momen lentur dan gaya aksial
11.4.
Komponen struktur dengan penampang tak-simetris, dan komponen struktur yang mengalami pembebanan torsi dan kombinasi
12.KETENTUAN PERENCANAAN TAHAN GEMPA UNTUK STRUKTUR BANGUNAN BAJA
12.1.
Ruang lingkup
12.2.
Prinsip-prinsip dasar perencanaan
12.3.
Komponen struktur tekan
12.4.
Komponen struktur lentur
12.5.
Kombinasi tekan dan lentur
12.6.
Penghubung geser
12.7.
Kasus khusus
13.SAMBUNGAN
13.1.
Umum
13.2.
Perencanaan baut
13.3.
Kelompok baut
13.4.
Tata letak baut
13.5.
Las
13.6.
Kelompok las
14.KETAHANAN API
14.1.
Umum
14.2.
Beberapa definisi
14.3.
Penentuan periode kelayakan struktural
14.4.
Variasi sifat-sifat mekanis baja terhadap temperatur
14.5.
Penentuan temperatur batas baja
14.6.
Penentuan waktu tercapainya temperatur batas untuk komponen struktur yang terlindung
14.7.
Penentuan waktu tercapainya temperatur batas untuk komponen struktur yang tak-terlindung
14.8.
Penentuan Periode Kelayakan Struktural (PKS) dari suatu pengujian tunggal
14.9.
Kondisi terekspos api tiga-sisi
14.10.
Pertimbangan-pertimbangan khusus
15.KETENTUAN PERENCANAAN TAHAN GEMPA UNTUK STRUKTUR BANGUNAN BAJA
15.1.
Ketentuan umum
15.2.
Parameter beban gempa
15.3.
Beban, kombinasi beban, dan kuat nominal
15.4.
Simpangan antar lantai
15.5.
Bahan
15.6.
Persyaratan kolom
15.7.
Persyaratan untuk Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK)
15.8.
Persyaratan untuk Sistem Rangka Pemikul Momen Terbatas (SRPMT)
15.9.
Persyaratan untuk Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB)
15.10.
Persyaratan untuk Sistem Rangka Batang Pemikul Momen Khusus (SRBPMK)
15.11.
Persyaratan untuk Sistem Rangka Bresing Konsentrik Khusus (SRBKK)
15.12.
Persyaratan untuk Sistem Rangka Bresing Konsentrik Biasa (SRBKB)
15.13.
Persyaratan untuk Sistem Rangka Bresing Eksentrik (SRBE)
16.PENGGAMBARAN
16.1.
Aturan penggambaran
16.2.
Informasi yang harus ditunjukan pada gambar
16.3.
Penggambaran balok badan terbuka
17.PABRIKASI
17.1.
Umum
17.2.
Material
17.3.
Prosedur pabrikasi
17.4.
Toleransi
18.MENDIRIKAN BANGUNAN
18.1.
Umum
18.2.
Prosedur mendirikan bangunan
18.3.
Toleransi
18.4.
Pemeriksaan terhadap sambungan baut
18.5.
Grouting pada tumpuan
19.PERUBAHAN STRUKTUR YANG SUDAH ADA
19.1.
Umum
19.2.
Material
19.3.
Pembersihan
19.4.
Pengaturan khusus
20.PENGUJIAN STRUKTUR ATAU KOMPONEN STRUKTUR
20.1.
Umum
20.2.
Definisi
20.3.
Persyaratan pengujian
20.4.
Pengujian pembuktian
20.5.
Pengujian prototipe
20.6.
Laporan pengujian
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih...